RANNEWS.CO.ID, KOTA BEKASI – Aksi unjuk rasa di lakukan ribuan warga RW 01 kelurahan pejuang kecamatan Medan Satria Kota Bekasi, dalam aksinya ribuan warga memblokir akses pintu masuk ke dalam perusahaan.
Dengan membawa mobil komando dan membentangkan baleho bertuliskan kekecewaan warga kepada perusahaan Pakasa alam Segar, satu persatu ribuan warga berotasi menyampaikan rasa kecewa kepada pihak perusahaan yang dengan semena – mena mengeluarkan dan memecat sembilan pekerja.
Aksi ribuan warga yang mendapat pengawalan petugas kepolisian polsek medan satria dan polres metro bekasi kota sempat membuat lumpuh aktifitas perushaan, selain itu aksi warga juga membuat jalan raya pejuamg mengalami lumpuh total.
Kordinator aksi unjuk rasa warga Edi Hidayat yang juga merupakan ketua RW 01,mengatakan aksi unjuk rasa ribuan warga dari delapan Rt di lakukan spontan karena rasa kebersamaan dan kekeluargaan korban, setelah mendengar adanya sembilan warga yang di keluarkan secara sepihak oleh perusahaan PAS.
“Kami warga dari delapan rt di RW 01 kelurahan pejuamg, kompak dan bersama melakukan aksi unjuk rasa karana rasa kecewa dengan adanya 9 pekerja warga kami yang di keluarkan secara sepihak” ujar Edi atau yang lebih akrab di sapa Jagur.
Di jelaskan Jagur, aksu unjuk rasa yang kami lakukan sudah sesuai prosedur dengan terlebih dahulu meminta ijin kepada pihak keamanan (kepolisian) dan aksi yang akan lakukan rencana akan di lakukan selama tiga hari kedepan.
“kami tidak alergi dengan berdirinya perushaan di tempat kami, tapi minimal perusahaan juga seharusnya pro terhadap warga kami, yang memang bersentuhan langsung dengan adanya perusahaan di sini” lanjut Jagur dengan nada kecewa.
“kami mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa termasuk menutup pintu masuk perusahaan, apabila aksi kami sama sekali tidak di indahkan pihak perusahaan” tukas Jagur.
Aksi rasa warga sempat mereda, setelah pihak manajemen perusahaan mendatangi warga yang berunjuk rasa, pihak perusahaan langsung melakukan rapat internal di dalam perusahaan, sedangkan warga masih tetap bertahan di depan pintu masuk perusahaan tersebut. (biz)