Pemkab Bekasi Rancang 5 Program Inovatif untuk Akselerasi Pembangunan

33 views
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan

RANNEWS.CO.ID, CIKARANG PUSAT – Pemkab Bekasi menggelar acara Penandatanganan Kerangka Acuan Kerja 7 Solusi Spesifik Percepatan Pembangunan bersama dengan Tim Institut Teknologi Bandung (ITB), di ruang rapat KH. R Ma’mun Nawawi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Kamis, (16/11/2023). Penandatanganan ini menandai telah cukupnya pendampingan secara konsep yang dilakukan oleh Tim ITB.

Pada pembahasan awal, 7 solusi spesifik percepatan pembangunan Kabupaten Bekasi tersebut yaitu Beasiswa bagi ASN, birokrat pemerintah dan masyarakat berprestasi di Kabupaten Bekasi, Pendirian Perguruan Tinggi di Kabupaten Bekasi dan wisata Industri. Kemudian pengembangan dan valuasi koridor industri Bekasi-Cikarang, program CSR Rupiah sama dengan Nol, Aplikasi Tekno-Sosial dan Tata Kelola Sampah, serta Tata Ruang Hidrologi untuk nir banjir di Kabupaten Bekasi.

Namun setelah melalui tahapan diskusi dan pengumpulan data dari perangkat daerah dan Tim ITB, diperoleh 5 program yang siap diterapkan, yaitu Pendampingan Beasiswa Bagi ASN, Birokrat, Pemerintah dan Masyarakat, kemudian Nir Banjir dengan Teknogi Zaro, Tekno-Sosial Tata Kelola Sampah, Wisata Industri, CSR Rupiah sama dengan Nol. Lima program ini diyakini memiliki kecukupan dalam membuat Kerangka Acuan Kerja dan indikatornya.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan dari hasil perumusan Tim ITB yang dipimpin Prof Denny Juanda Puradimaja beserta perangkat daerah, Solusi Spesifik yang siap diterapkan dalam dokumen berbentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) ada 5 solusi spesifik yang sudah secara gamblang mempunyai indikator yang jelas. Sementara 2 lainnya masih terus dilakukan formulasi ulang. Untuk selanjutnya kelima program ini masuk ke tahap penerapan (implementasi).

“Jadi indikator-indikator kinerja bulanan yang disusun kemarin, November, Desember, kemudian sampai ke Januari 2024 itu setiap bulannya akan diinput ke instruksi khusus pimpinan (IKP), agar dicapai, baik Tim kebijakan, pelaksana. Sehingga ini tidak hanya dijadikan dokumen perencanaan, tapi dilaksanakan dan diukur capaiannya,” ungkapnya usai menandatangani MoU.

Mengenai 2 program lain, sambungnya, Tim dari ITB terus memformulasi ulang. Bahkan, akan ditambahkan menjadi 6 program seperti penurunan stunting, penanganan pengangguran, investasi, dan digitalisasi.

“Bahkan ditambah nanti jadi 6 isu ataupun 6 program,” tambahnya.

Prof Denny Juanda Puradimaja selaku Ketua Tim ITB dalam sambutan dan laporannya menyampaikan, kelima program yang dituangkan dalam dokumen KAK ini menurutnya melewati kajian dari Maret – Oktober 2023 telah cukup melewati masa pendampingan atau asistensi dari pihaknya dengan perangkat daerah. Mengenai tahap penerapan pertama, dimulai pada November-Desember 2023.

“Dan untuk Januari sampai dengan Desember (2024), itu kita masuk ke tahap implementasi kedua,” jelasnya. (adv)