RANNEWS.CO.ID, JAKARTA – Brigadir J atau Nofriansyah adalah anggota Brimob Polri yang ditugaskan menjadi sopir Putri Candrawathi, istri eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Tapi, pada Jumat (8/7) Brigadir J tidak semobil dengan bosnya itu.
Rupanya ketegangan Brigadir J dengan Kuat Ma’ruf yang memergoki Brigadir J dengan Putri berbuntut panjang. Dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta Kuat lah yang menjadi sopir Putri, Brigadir J di mobil berbeda bersama Bripka Ricky. Mobil yang membawa Putri pun dikawal oleh mobil patwal selama perjalanan.
Sementara Bharada E alias Richard Eliezer, dan S menggunakan mobil berbeda. Dalam rangkaian rekaman kamera pengawas, iring-iringan rombongan itu terlihat di Jalan Mayjen Bambang Soegeng, Magelang, pada pukul 09.29 WIB.
Kemudian rombongan terekam CCTV berhenti di area istirahat Km 86-B Tol Cipali. Tak ada yang turun dari mobil kecuali Yosua. Ia mengarah ke toilet pada pukul 14.03 WIB dan kembali lagi ke mobil pada pukul 14.06 WIB. Yosua tampak berkaus putih bertulisan ‘We Need Art’ dan celana jins biru–pakaian ini masih ia kenakan ketika dieksekusi mati.
Selanjutnya, rekaman CCTV menunjukkan iring-iringan rombongan Putri melintasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Mampang, Jakarta Selatan, pada pukul 15.32 WIB. Adapun rekaman CCTV di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta, menunjukkan Sambo memasuki rumah dengan memakai baju dinas Polri pada pukul 15.29 WIB.
Selang 12 menit kemudian, rombongan mobil Putri tiba di rumah pribadi Sambo pada pukul 15.40 WIB. Putri kemudian memasuki rumah mengenakan sweater hijau dengan setelan celana legging hitam, disusul para pekerja rumah tangga serta pada ajudan: Richard, Ricky, dan Yosua, yang menurunkan tas dan membawanya masuk dari mobil.
Putri kemudian menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) di lantai satu. Setelah itu, ia diketahui menemui suaminya. Dalam rekaman CCTV yang diterima Komnas HAM, terlihat Sambo dan Putri terlibat percakapan yang sangat mempengaruhi tindakan keji untuk membunuh Yosua.
“Dalam rekaman yang kami dapatkan dari kurang lebih satu jam, yang kita juga tadi tanyakan apa yang terjadi dalam peristiwa itu. Dan ternyata memang ada komunikasi antara Sambo dan Ibu Sambo, sehingga memang mempengaruhi, sangat mempengaruhi, peristiwa yang ada di TKP (rumah dinas Duren Tiga),” kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam , Selasa (16/8/2022).
Pada pukul 15.49 WIB, dalam rekaman CCTV, terlihat Yosua terlihat menurunkan tas yang bermuatan pakaian dari mobil menuju ke dalam rumah. Setelahnya, CCTV juga masih memperlihatkan Yosua dan Richard melakukan tes PCR di lantai satu hingga keduanya keluar dari dalam rumah Sambo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap Irjen Ferdy Sambo memberikan perintah kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J.
“Tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan oleh Saudara RE atas perintah Saudara FS,” kata Sigit saat mengumumkan penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, Selasa (9/9) lalu.
Selain memerintahkan Bharada E menembak Yoshua, Ferdy Sambo juga mengambil pistol Brigadir J lalu menembakkannya ke dinding, seolah-olah terjadi baku tembak antar anggota polisi.
Dalam kasus ini sudah sudah ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Bripka Riky, Kuat Ma’ruf dan Bharada E.
Diketahui Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo semasa menjabat Kadiv Propam Polri pada Jumat (7/7) lalu. Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo. (red)