Pentingnya Pelaku Usaha Lokal Pahami Literasi Pemasaran Digital Bagi Pengembangan UMKM

3 views
Sumber : kemdikbud.go.id

RANNEWS.CO.ID, MAMUJU – Salah satu kegiatan utama dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar tahun ini adalah diadakannya pelatihan bagi unit mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dan simposium yang bertema “Memupuk Karakter Bangga Buatan Indonesia melalui Merdeka Belajar”. Khusus untuk pelatihan peningkatan kapasitas UMKM dan satuan pendidikan vokasi yang diselenggarakan di Mamuju, Sulawesi Barat pada gelaran Gernas BBI ini, peserta pelatihan terdiri 50 pelaku usaha dengan berbagai latar belakang bisnis. Di antaranya bidang makanan dan minuman, olahan pertanian dan perkebunan (nonmakanan dan minuman), industri kreatif/kerajinan, fesyen, dan jasa.

Sejalan dengan tujuan Gernas BBI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menggandeng mitra/ahli untuk memberikan pelatihan bagi UMKM. Terlebih, yang membedakan antara acara yang diampu Kemendikbudristek dengan kementerian dan lembaga lainnya adalah mengikutsertakan satuan pendidikan berbagai jenjang dan jalur, untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Gernas BBI. Oleh karena itu, pelatihan tentang literasi pemasaran digital penting diperoleh para pelaku usaha.

“Kami ingin meningkatkan UMKM/IKM/Artisan ke ekosistem digital, meningkatkan transaksi penjualan, melakukan pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam upaya peningkatan ekonomi bangsa Indonesia,” dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yulianti pada peluncuran awal Kampanye Gernas BBI #SemangatSulbar, Jumat pekan lalu.

Salah satu mitra ternama (top brand) Gernas BBI tahun ini adalah PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja). Perusahaan penyedia layanan uang elektronik ini berperan memberi pelatihan kepada para UMKM terkait literasi pemasaran dan pembayaran digital pada kegiatan Gernas BBI.

Vice President Corporate Secretary Link Aja, Reka Sadewo menuturkan bahwa Gernas BBI merupakan gagasan bagus untuk mendukung UMKM Indonesia. “Melalui Gernas BBI ini kami berharap dapat berperan akif serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kepedulian (awareness) dan rasa bangga kepada masyarakat untuk menggunakan produk buatan dalam negeri. Melalui kegiatan ini, harapan kami, dukungan LinkAja melalui berbagai layanan, inovasi yang dilakukan dari sisi keuangan digital dapat memberikan manfaat luas untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi,” katanya.

Merujuk data, setidaknya terdapat 309 SMK di Sulbar dan 208 UMKM merupakan target binaan Bank Indonesia Sulbar. Terdapat UMKM di Sulbar dan satuan pendidikan vokasi yang telah bermitra dengan platform penjualan daring dalam menjalankan bisnisnya. Namun, permasalahannya adalah pengembangan UMKM di Mamuju memiliki keterbatasan biaya produksi, pasar dan cara memasarkan produk.

Oleh karena itu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R. M. Manuhutu mendorong peran semua lini pemangku kepentingan baik pust maupun daerah. “Terutama pemda memiliki peran strategis untuk mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI beberapa bulan terakhir juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah,” tegas Odo Manuhutu.

Adapun rangkaian kegiatan Gernas BBI yang telah dilakukan dan siapkan yaitu muslim fashion festival, Sandeq bootcamp yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Sulawesi Barat, kolaborasi gelar vokasi, Manakara fair oleh Pemda Sulawesi Barat, simposium dengan tema “Memupuk Karakter Bangga Buatan Indonesia melalui Merdeka Belajar”, pelatihan peningkatan kapabilitas UMKM dan Satuan Pendidikan, Festival SIPAMANDAR (Indonesiana) oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, lomba mewarnai gambar perahu Sandeq bagi PAUD dan SD oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, seminar dan lokakarya (workshop) terkait perahu Sandeq, Sandeq race segitiga, festival kuliner dan permainan tradisional, serta pemutaran video warisan budaya Sulawesi Barat. (vin)