RANNEWS.CO.ID, CIKARANG PUSAT – Kirab Budaya menjadi salah satu acara menarik yang dihadirkan dalam puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-73, yang berlangsung di kawasan Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, pada Selasa (15/08/2023).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh perangkat daerah dan kecamatan se-Kabupaten Bekasi, dengan menampilkan beragam budaya Nusantara.
Camat Sukatani, Agus Dahlan misalnya, dengan mengangkat tema budaya Bali, ingin menunjukkan bahwa di wilayahnya ada Pure Agung Pahrayangan Jagat Nata Pasundan. Menandakan bahwa toleransi umat beragama di sana terjalin dengan sangat erat, harmonis, rukun, dan damai.
“Jadi nanti kalau ingin tahu budaya Bali tidak usah jauh-jauh ke Bali, di Sukatani juga ada. Jadi Bekasi itu kaya akan adat istiadat Nusantara,” kata Agus Dahlan.
Sementara itu, Camat Cibitung Encun Sunarto menggandeng erat Ketua TP PKK Kecamatan Cibitung Ny. Puji Encun Sunarto, berjalan memimpin pawai dengan gaun emas yang nyentrik sebagai pakaian adat asal Bugis Sulawesi Selatan. Diikuti oleh peserta pawai dari Kecamatan Cibitung yang berpakaian warna-warni.
“Peserta dari Kecamatan Cibitung sekitar 60 pasang artinya sekitar 120 orang yang tampil, kita siapkan penari juga yaitu penari bugis yang luar biasa keren berwarna semuanya,” ujarnya.
Lain lagi dengan Camat Cabangbungin, Asep Buchori yang mengangkat tema budaya dari Bangka Belitung. Ia didampingi sang istri beserta rombongan kompak mengenakan pakaian adat khas Bangka Belitung.
“Dengan adanya kirab budaya ini lebih mengenal karakter budaya masing-masing provinsi, dengan memakai baju adat masing-masing sehingga saya sebagai warga Kabupaten Bekasi lebih mengenal pakaian adat dari berbagai provinsi di Indonesia,” terang Asep.
Dari seluruh peserta kirab budaya yang paling unik dan menyedot perhatian adalah Kecamatan Serang Baru.
Camat Serang Baru Mirtono Suherianto bersama Ketua TP PKK, Yeti Suryati Mirtono serta seluruh jajarannya berjalan dengan mengenakan pakaian khas Papua. Lengkap dengan seluruh ornamen dan variasi yang memenuhi seluruh tubuhnya.
Bahkan Mirtono dan pasukannya kompak mencoret-coret wajahnya dengan gaya khas Papua demi mendalami peran sesuai dengan kostum yang dikenakannya.
“Bhineka Tunggal Ika, kita tampilkan di Kabupaten Bekasi. Tidak ada perbedaan suku atau ras kita sama Indonesia. Semoga Kabupaten Bekasi semakin hari semakin berjaya,” ujarnya. (red)