RANNEWS.CO.ID, BOGOR – Menjadikan internet lebih ramah bagi remaja dan anak Indonesia merupakan salah satu pekerjaan rumah bersama guna memastikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki nilai tambah dalam kemajuan bangsa Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peserta Didik Ramah Digital dalam Mencegah Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi tanggal 23 s.d 26 Mei 2022.
“Kami menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada semua peserta yang telah hadir dan aktif mengikuti Bimtek. Esensi dari Bimtek ini tidak hanya kehadiran semata, namun bagaimana implementasi/pengimbasannya di sekolah masing-masing secara nyata,” ungkap Direktur SMA, Suhartono Arham saat melakukan penutupan Bimtek di hadapan 80 peserta, (26/5).
Suhartono juga menambahkan pentingnya menanamkan sikap dan tindakan positif dalam pemanfaatan teknologi digital oleh peserta didik jenjang SMA dengan bijak sedari dini, terutama dalam menghadapi tantangan tiga dosa besar pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
“Menteri Nadiem selalu mengingatkan dan mengajak kita semua untuk mengantisipasi permasalahan tiga dosa besar pendidikan tersebut agar tidak terjadi ke peserta didik” tekannya sekaligus mengingatkan Kepala Sekolah yang menjadi peserta Bimtek untuk mendorong guru di sekolahnya agar dapat memanfaatkan laman platform digital akun pembelajaran belajar.id khususnya dalam mendukung pengayaan materi dan peningkatan literasi digital.
Pada kesempatan berbeda, salah seorang peserta turut membagikan testimoni perihal kegiatan Bimtek yang diikuti. Kepala SMAN 1 Seputih Agung, Lampung Tengah, Astri Mela Agustin merasa senang dan bangga dapat mengikuti kegiatan Bimtek. “Ini pertama kalinya saya mengikuti Bimtek seusai dilantik sebagai Kepala Sekolah pada akhir bulan April 2022,” ungkapnya.
Astri juga menuturkan selama ini siswa di sekolah yang dipimpinnya telah menggunakan media sosial (medsos) sebagai media promosi sekolah. “Menjadi tantangan berat untuk kami dalam merubah pola pikir siswa dalam penggunaan medsos lebih bijak, oleh sebab itu kiranya materi yang kami dapatkan lewat Bimtek dapat memberi kami wawasan dalam mengimplementasikan serta mengimbaskan pengunaan media digital yang lebih baik sesuai perkembangan zaman,” sambung Astri, alumni Guru Penggerak Angkatan 2 yang sukses mengikuti seleksi menjadi Kepala Sekolah sesuai Peraturan Mendikbudristek nomor 40 tahun 2021.
Senada dengan itu, peserta lainnya, Kepala SMA Prestasi Prima, Jakarta, Yanuar Nugraha menjelaskan praktik baik pemanfaatan media digital dalam pemilihan umum Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya.
“Kami menggunakan model Google form, lalu Quizizz untuk melihat peringkatnya, nanti di live report, kami siarkan langsung melalui YouTube sekolah, dan hasilnya transparan terlihat langsung oleh semua siswa,” urai Yanuar seraya berharap selepas Bimtek yang diikuti, dirinya dan para peserta lain dapat menjadi agen perubahan (agent of change) ramah digital untuk siswa SMA.
Peserta Bimtek berasal dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Bengkulu dan Aceh yang meliputi personil Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah SMA Penggerak dan Pengimbasannya, Guru yang membidangi pembinaan kepesertadidikan di Sekolah Penggerak dan sekolah pengimbasan dalam kegiatan Bimtek tersebut.
Selama mengikuti Bimtek, peserta mendapatkan materi dari narasumber yang memiliki kompetensi seperti dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara, Universitas Bina Nusantara dan Klassku seputar Pendidikan Berdigital dan Profesi Baru Masa Depan, Transformasi Digital dalam Penyiapan Talenta Peserta Didik SMA dan Ramah Digital untuk Mencegah Tiga Dosa Besar. (vin)