RANNEWS.CO.ID, BANYUWANGI – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali kembali mengingatkan kepada para pengurus cabang olahraga bahwa, Kemenpora kedepan akan konsisten dalam penerapan DBON untuk keikutsertaan Indonesia di ajang multievent regional, Asia hingga olimpiade.
“Maka, untuk kali ini dan selanjutnya saya kembali mengingatkan akan melakukan seleksi ketat, review dengan lebih ketat dari tim review, untuk keikutsertaan Indonesia di multievent,” kata Menpora Amali pada Webinar Nasional Program Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara daring dari Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/5) sore.
Menpora Amali kembali tegaskan bahwa rekomendasi itu bukan dari Kemenpora melainkan sepenuhnya dari tim review Kemenpora.
“Kemenpora hanya memfasilitasi saja, saya pesan teman-teman yang rapat di tim review tidak boleh ada hak suara, kita percaya kepada tim yang diketuai oleh Prof. Asmawi dari UNJ dan dari berbagai perguruan tinggi lainnya.
Saya meyakini para profesor olahraga ini akan selalu menjaga integritasnya, objektifitas dan sebagainya dan hasilnya bisa kita lihat walaupun ada lika liku sana sini, protes, hujatan dan bulian,” tutur Menpora Amali.
Dalam pelaksanaan paradigma baru olahraga nasional Menpora Amali akan menggunakan big data dengan berkolaborasi dengan pihak,-pihak terkait hingga memulai perekrutan atlet usia dini sesuai amanah DBON.
“Kita menjalankan perubahan paradigma baru olahraga nasional, dan kita harus menggunakan big data (PT Telkom), mulai mempersiapkan pembinaan usia dini yang dimulai perekrutan bulan Juli ini. Dan kita bina di 10 sentra yang ada di perguruan tinggi fakultas keolahragaan yang ada lab sport science dan lab school-nya,” kata Menpora Amali.
Dengan penataan yang rapi dan matang ini, Menpora Amali berharap jangka panjang pembinaan olahraga nasional akan terus terjaga dengan baik.
“Kita berharap pembinaan jangka panjang akan terjaga karena anak-anak ini sudah serba di tata. Mulai dari mulai tidur sampai bangunnya, latihannya, belajarnya, dipandu sejak awal oleh sport science dan nutrisinya. Begitu masuk atlet elit nasional akan ditempatkan di pusat pembinaan atlet di Cibubur,” ujarnya lagi.
Selanjutnya tentang pembiayaan untuk bidang olahraga terutama di daerah yang mana olahraga ini masuk masih dalam pilihan dan tergantung oleh pimpinan daerahnya. Kemudian tentang juga kesejahteraan atlet
“Jika pimpinanya suka olahraga maka olahraganya akan maju, jika tidak pasti olahrahanya juga kurang mendapat perhatian. Dengan adanya Perpres DBON dan UU Keolahragaan ini maka kita kunci semua dalam aturan ini supaya jangan sampai berganti pimpinan di instansi daerah ini kebijakan akan berganti. Dan fokus pada cabor yang memungkinkan meraih medali khususnya di olimpiade,” ujar Menpora Amali.
“Menjadi atlet saat ini adalah profesi maka dia harus dikelola seperti profesi lainnya dan pengharaan ini akan diberikan kepada atlet yang berprestasi baik masih aktif sebagai atlet maupun telah purna prestasi sehingga ada jaminan menjadi atlet dan jaminan hari tuanya. (vin)