RANNEWS.CO.ID, SUKABUMI – Jelang Idul Fitri 1443 Hijriyah, kenaikan harga terjadi pada beberapa kebutuhan pokok, terutama yang diperjualbelikan di pasar tradisional. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan, saat dihubungi melalui aplikasi Whatsapp pada Kamis, 28 April 2022.
Dijelaskannya kenaikan harga kebutuhan pokok, terjadi dalam tiga fase. Fase pertama terjadi menjelang bulan Ramadan, yang disebabkan tingginya permintaan konsumen. Sedangkan fase kedua kenaikan harga, terjadi sebagai dampak distribusi yang terkendala arus mudik.
Sementara fase ketiga kenaikan harga, akan terjadi antara dua hingga tiga hari selepas Idul Fitri, dikarenakan beberapa komoditas masih sulit ditemukan yang disebabkan oleh para pedagang yang masih mudik.
Meski demikian, pada kesempatan terpisah, dalam Safari Ramadan di Kelurahan Babakan, 27 April lalu, Wali Kota, Achmad Fahmi, telah menjamin bahwa ketersediaan barang kebutuhan pokok dalam kondisi aman.
Kebutuhan Daging Sapi Meningkat Selama Bulan Ramadan
Selama bulan Ramadan, permintaan daging sapi di Kota Sukabumi mengalami lonjakan 3.93 persen dari biasanya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan, melalui aplikasi perpesanan Whatsapp pada 27 April 2022.
Kebutuhan daging sapi di Kota Sukabumi diluar bulan Ramadan, biasanya sebanyak 186 ton per bulan. Namun hasil pengukuran DKP3 selama bulan puasa, permintaannya naik hingga 190 ton. Bahkan menjelang Idul Fitri jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 211 ton.
Adapun untuk ketersediaannya pada bulan Ramadan lalu, berada pada batas mencukupi, dengan 90 persen pasokan daging sapi bersumber dari sapi impor yang diternakkan di dalam negeri dan sapi potong yang didatangkan dari berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk dari luar pulau. (vin)